Sunyi
Kini hari-hariku sepi, sepi
ditengah deraan hinaan dan cacian mereka. Aku tersudut sakit rasa hati yang
terluka oleh ocehan mereka. Aku diam bukan berarti aku salah, aku pergi bukan
berarti aku takut, aku lakukan semua agar meraka berhenti mencacimaki harga
diriku, biarkan aku pergi dengan segenggam hinaan yang tetap diam dihidupku.
Kini ku lewati semua dengan teliga yang hampa, tanpa hembusan cacian maki masyarakat
tentang diriku lagi. Aku bersandar ditempok yang rapuh, yang siap menimpa
oarang yang dekat dengannya. Berasa ini adalah ujian hidup seseorang yang akan
siap di caci maki dengan kehidupan yang dia jalankan. Aku diam dicacimaki, aku
bergerak semua mencacimaki ku kembali. Harus bagaimana lagi, apa yang harus
dilakukan, semuanya serba salah. Oh Tuhan, aku tidak akan lagi bergerak dengan
sesukaku, aku akan diam menunggu semua jawabanmu, apa yang harus ku lakukan.
Tuhan, semua orang telah mengenalku, siapa aku sebenarnya. Aku malu dengan
semuanya Tuhan. Bawalah aku pergi, aku mau kemana saja dan jadikanlah aku
oarabf yang bersyukur atas semua kehidupanmu.
0 komentar:
Posting Komentar