Minggu, 29 Desember 2013

Tulisan 1

Diposting oleh Rahmah Fajriyah SA di 23.14
Hujan

Semilir Angin yang datang dengan tiba-tiba dengan membawa aroma pendustaan yang  membuat seranting pohon karet membawanya kearah yang tidak pasti, tangkai yang setengah tua memberontak untuk tidak mengikuti dimana dia akan terlihat oleh mata, batang yang besar tidak akan rapuh dan tidak akan terbohongin oleh semilirnya angin datang yang akan berusaha tetap terdiam seakan tidak ada yang bisa menggangu kesunyiannya dikedamaan tanah merah. Angin datang tiba-tiba lagi, ini terlihat dasyat dengan percikan warna yang di atas pohon karet dengan cahaya putih abu-abu yang akan menghapiri dengan kilat. Tangkaipun tiap detiknya merunduk merunduk dan merunduk mengikuti nada air yang jatuh di setiap dedaunan yang akan menyuruhnya untuk mengikuti setiap nada ini, setiap tangkai akhirnya mengikuti setiap nada, dia memulai dan berakhir tidak akan terhenti jika nada ini tidak dihentikan. Dibawah sana sedang ada yang menunggu yang akan tejatuh di bawah dedaunan, tempat wadah manusia yang akan menompang kehidupan. Dan akhirnya di sinilah mata akan melihat butiran yang terjatuh keras yang membuat bulatan-bulatan kecil dengan volume yang amat sangat banyak. Begitulah harapan yang akan tahu bagaimana bisa menjadi sempurna... 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rahmah Fajriyah Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea