Selasa, 06 Mei 2014

Pengertian dan Pengaruh Adanya Perubahan Hak Pemilikan,Beberapa Hal Yang Menyebabkan Hak Kepemilikan dan Pengaruhnya Terhadap Neraca Konsolidasi

Diposting oleh Rahmah Fajriyah SA di 05.28
1.1 Pengertian dan pengaruh adanya perubahan hak kepemilikan
Penggabungan usaha merupakan usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi.
Faktor-faktor yang harus diperhitungkan di dalam memilih dasar yang akan dipakai untuk menentukan besarnya kontribusi dari masing-masing perusahaan yang mengadakan penggabungan usaha, adalah :
·    Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan satu jenis modal saham
·    Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham.
Kepemilikan perusahaan induk atau investor pada perusahaan anak/investasi mungkin berubah sebagai akibat perusahaan anak menjual saham tambahan atau perusahaan anak menjual saham miliknya sendiri. Pengaruh aktivitas-aktivitas tersebut pada perusahaan induk/investor tergantung pada harga saat saham tambahan tersebut dijual atau saham diperoleh kembali dibeli, dan pada apakah perusahaan induk dilibatkan secara langsung dalam transaksi-transaksi dengan perusahaan anak.
Perubahan dalam saldo rekening investasi saham-saham perusahaan anak dalam hal ini tidak disebabkan oleh perubahan nilai investasi seperti halnya pada metode equity.Tetapi perubahan itu disebabkan oleh bertambah atau berkurangnya jumlah relative  pemilikan saham dari jumlah saham- saham perusahaan anak.perubahan- perubahan semacam ini tidak saja disebabkan oleh pemilikan saham perusahaan anak yang dilakukan secara bertahap, akan tetapi banyak hal- hal lain yang mengakibatkan perubahan yang serupa.

1.2 Beberapa hal yang menyebabkan perubahan hak pemilikan dan pengaruh nya terhadap neraca konsolidasi
                Ada beberapa hal yang mengakibatkan perubahan-perubahan hak pemilikan dan pengaruhnya terhadap penyususnan neraca konsolidasi, antara lain:
1.    pembelian saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh sejak saat pembelian saham pada tahap pertama.
2.    pembelian saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh baru stelah beberapa tahap pembelian saham
3.    Pembelian dan penjualan kembali sebagian dari saham-saham perusahaan anak yang dimiliki perusahaan induk
4.    Emisi saham dan atau penarikan kembali saham-saham perusahaan anak yang mempengaruhi hak-hak pemilikan perusahaan induk
5.    transaksi-transaksi saham yang ditarik dari peredaran (Treasury Stock) pada perusahaan anak.

1.2.1.   Perlakuan akuntansi untuk pembelian saham perusahaan anak  yang   dilakukan beberapa kali.
                Sangat dimungkinkan bahwa suatu perusahaan yang telah mempunyai hak control pada perusahaan lain terus menambah hak pemilikannya dengan cara membeli saham-saham perusahaan lain tersebut dari para pemegang saham lainnya. Apabila hal ini terjadi, maka mengakibatkan tidak saja perubahan di dalam saldo rekening investasi saham, melainkan juga perubahan terhadap rekening laba yang ditahan (LYD) pada buku-buku perusahaan induk.
Namun demikian sampai seberapa jauh perubahan-perubahan yang harus diakui sangat dipengaruhi oleh pencatatan yang dipakai terhadap investasi saham-saham perusahaan anak. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diberikan contoh sebagai berikut :
Contoh Soal :
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 PT Citra memiliki sebanyak 400 lembar saham-saham PT Borneo, dengan perincian sebagai berikut :
Pada tanggal 1 Januari 2010, dibeli sebanyak 375 lembar @Rp 60.000 per lembar dan pada tanggal 1 Juli 2011, dibeli sebanyak 25 lembar @Rp 75.000 perlembar.
Sedang modal saham masing-masing perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 terdiri dari 500 lembar nominal @Rp 50.000 per lembar. Berikut ini data tentang saldo laba yang ditahan, laba (rugi) usaha serta deviden yang dibagikan sejak awal tahun 2010 sampai akhir tahun 2011 dari kedua perusahaan tersebut :

Perubahan-perubahan laba yang ditahan
PT Citra
PT Borneo

Laba yang ditahan, per 31 Desember 2009
Laba usaha, tahun 2010
Pembagian deviden, bulan Desember 2011
Laba usaha, tahun 2011

Rp 15.000.000
Rp 3.750.000
Rp 2.500.000
Rp 6.250.000

Rp 3.750.000
Rp 5.000.000
Rp 1.250.000
Rp 5.000.000

Pengaruh bertambahnya pemilikan saham dari semula 75% dari jumlah saham yang beredar menjadi 80% pada tanggal 1 juli 2011 dan perubahan–perubahan yang terjadi pada hak-hak para pemegang saham pada PT Borneo sejak pemilikan saham-sahamnya oleh PT Citra, terhadap saldo rekening Investasi Saham dari laba yang ditahan pada buku-buku PT Citra akan nampak seperti pada tabel yang berikut:
Keterangan
Metode harga perolehan
Investasi saham
Laba yang ditahan
31 Des 2009 : saldo…
1 Jan 2010 : beli 375 saham @Rp 60.000
-

22.500.000
15.000.000

-
31 Des 2010 : Laba usaha
-       PT Citra, Rp 3.750.000
-       PT Borneo Rp. 5.000.000
22.500.000
-
-
15.000.000
3.750.000
-
1 Juli 2011 : beli 25 lembar saham @Rp.75.000
22.500.000
1.875.000
18.750.000
-
Des 2011 : pembagian deviden :
-       PT Citra Rp 2.500.000
-       PT Borneo Rp. 1.250.000
24.375.000
-
-
18.750.000
(2.500.000)
1.000.000
31 Des 2011 : laba usaha :
-       PT Citra Rp 6.250.000
-       PT Borneo Rp 5.000.000
24.375.000
-
-
17.250.000
6.250.000
-
31 Desember 2011, saldo
24.375.000
23.500.000

·         Metode harga perolehan (cost method)
Apabila metode harga perolehan dipakai pengaruh perubahan pemilikan saham tersebut di dalam pencatatan pada buku-buku PT Citra (perusahaan induk), adalah berupa kenaikan saldo rekening investasi sebesar harga perolehan 25 lembar pada tanggal 1 Juli 2011 dan hak atas deviden yang dibagikan oleh PT Borneo pada bulan Desember 2011. Akan tetapi apabila pada tanggal 31 Desember 2011 disusun neraca konsolidasi, maka eliminasi terhadap modal saham PT Borneo dilakukan sesuai dengan hak pemilikan saham pada tanggal tersebut. Sedang eliminasi saldo laba yang ditahan, masing-masing dipakai titik tolak dari saldo pada tanggal 1 Juli 2011 jika tidak diketahui secara pasti besarnya laba usaha untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni dipakai pendekatan rata-rata per tahun sebagai:
Laba yang ditahan, 1 Januari 2011                                                       8.750.000
Ditambah :
Laba usaha, rata-rata per bulan-tahun 2011 :
(6/12 x Rp5.000.000)                                                                         2.500.000
Laba yang ditahan, 1 Juli 2011                                          
 11.250.000

            Didalam neraca yang dikonsolidasi harus diakui adanya bagian kenaikan saldo laba yang ditahan pada perusahaan anak. Oleh karena telah terjadi perubahan hak pemilikan saham, maka hal ini juga mempengaruhi cara-cara menentukan bagian atas kenaikan saldo laba yang ditahan tersebut. Penentuan bagian atas kenaikan laba yang ditahan itu harus memperhatikan jumlah relative pemilikan saham dalam periode akuntasi yang bersangkutan.
            Dengan bertitik tolak pada ketentuan tersebut “kenaikan saldo laba yang ditahan, untuk PT Citra (perusahaan induk)” di dalam neraca konsolidasi yang disusun pada tanggal 31 desembe 2011, dihitung sebagai berikut :
Saldo laba yang ditahan (PT Borneo, 1 juli 2011)                     11.250.000
Saldo, pada tanggal 1 Jan 2010 (pada saat pembelian saham tahap pertama)  3.750.000
Kenaikan, periode 1 Jan 2010 – 1 Juli 2011                               7.500.000
Hak pemilikan saham dlm periode 1 Jan 2010 – 1 Juli 2011              75%
Kenaikan saldo laba yang ditahan untuk PT Citra sejak 1 Jan 2010-1 Juli 2011                                                                                                    5.625.000
Saldo laba ditahan, 31-12-2011                                               12.500.000
Saldo pada tanggal 1 Juli 2011                                               11.250.000
Kenaikan periode 1/7 sampai dengan 31/12/2011                    1.250.000
Hak pemilikan saham, periode 1 juli – 31 Des 2011                           80%
Kenaikan saldo laba yg ditahan, untuk PT Citra periode 1 Juli – 31 des 2011                                                                                            1.000.000
Jumlah kenaikan saldo laba yg ditahan, untuk PT Citra sejak 1 Jan 2010-31 Jul 2011                                                                                         6.625.000

Adapun bentuk, daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011, menurut metode harga perolehan Nampak sebagai berikut :



PT Citra dan Perusahaan Anaknya (PT Borneo)
Daftar lajur penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 2011
Metode harga perolehan
Rekening-rekening neraca
PT Citra
PT Borneo
Eliminasi
Neraca konsolidasi
D
K
D
K
Debit :
Investasi saham-saham, PT Borneo…
Eliminasi 80% modal saham…..
Eliminasi 75% saldo laba yang ditahan, 1/1/10 sebesar Rp 3.750.000….
Eliminasi 5% saldo laba yang ditahan, 1/7/11 sebesar Rp 11.250.000…
Selisih lebih harga perolehan diatas nilai buku saham………..
Macam-macam aktiva


Kredit:
Macam-macam hutang….
Modal saham, PT Citra….
Laba yang ditahan, PT Citra..
Modal saham, PT Borneo….
Eliminasi 80%....
Hak pem.saham minoritas 20%.
Laba yang ditahan, PT Borneo.
Eliminasi 80% seperti diatas..
Hak pem. Saham minoritas 20%
Kenaikan saldo laba yang ditahan untuk perusahaan induk……


24.375.000

-


-


-

-
50.625.000
75.000.000



26.500.000
25.000.000
23.500.000
-
-
-
-
-
-


-


-

-


-


-

-
50.000.000
50.000.000



17.500.000
-
-
25.000.000
-
-
12.500.000
-
-


-


-

-


-


-

-
-




-
-
-
-
20.000.000
-
-
3.375.000
-


-


-

20.000.000


2.812.500


562.500

-
-




-
-
-
-
-
-
-
-
-


-


-

-


-


-

1.000.000
100.625.000




-
-
-
-
-
-
-
-
-


-


-

-


-


-

-
-




39.000.000
25.000.000
23.500.000
-
-
5.000.000
-
-
2.500.000


6.625.000
75.000.000
50.000.000
23.375.000
23.375.000
101.625.000
101.625.000

1.2.2. Perlakuan akuntansi untuk pembelian dan penjualan kembali sebagian dari saham perusahaan anak, yang dimiliki oleh    perusahaan induk.
                Meskipun tujuan pemilikan saham-saham pada perusahaan anak tidak untuk diperjualbelikan, akan tetapi dalam keadaan tertentu perusahaan induk dapat menjual kembali sebagian dari saham-saham perusahaan anak yang telah dimilikinya. Apabila hal ini terjadi, berarti akan mengurangi tidak saja hak pemilikannya pada perusahaan anak melainkan juga nilai investasinya. Pengaruh berkurangnya hak pemilikan dapat segera ditentukan dengan mudah karena berhubungan dengan jumlah lembar saham-sahamnya, sehingga tidak menimbulkan banyak masalah didalam penyusunan neraca konsolidasi selanjutnya, setelah terjadinya penjualan saham-saham tersebut.
Akan tetapi tidak demikian halnya dengan berkurangnya nilai investasi, khususnya apabila saham-saham perusahaan anak itu semula diperoleh melalui beberapa tahap pembelian dan dengan harga (perolehan) yang berbeda-beda.

Contoh soal :
PT Dani memiliki 400 lembar saham-saham PT wijaya, yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2010 dengan harga @ Rp 70.000 per lembar. Berhubung sesuatu hal pada tanggal 1 Juli 2011, 50 lembar saham diantaranya dijual kembali dengan harga @Rp 80.000. pada waktu itu masing-masing perusahaan mempunyai modal saham yang beredar sebanyak 500 lembar, dengan nilai nominal @Rp 500.000 per lembar. Berikut ini data mengenai saldo laba yang ditahan pada tanggal 31 Desember 2009, laba (rugi) usaha dan pembagian deviden selama 2 tahun berturut-turut dari masing-masing perusahaan.

Perubahan laba yg ditahan
PT Dani
PT Wijaya
Laba yg ditahan, 31 Desember 2009
Pembagian deviden tahun 2010
Laba usaha tahun 2010
Pembagian deviden tahun 2011
Laba usaha tahun 2011
Rp 36.250.000
-
Rp   7.500.000
-
Rp  8.750.000
Rp 12.500.000
Rp   2.500.000
Rp   5.000.000
Rp   2.500.000
Rp   5.000.000

Dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada saldo laba yang ditahan dan penjualan 50 lembar saham PT Wijaya oleh PT Dani pada tanggal 1 Juli 2011 tersebut, akan mempengaruhi saldo rekening investasi saham dan saldo laba yang ditahan pada buku-buku PT Dani sejak terjadinya pemilikan saham sampai dengan akhir tahun buku 2011, seperti diikhtisarkan pada tabel berikut :


Keterangan
Metode harga perolehan
Investasi saham
Laba yg ditahan
31 Desember 2009 :
Saldo
1 Januari 2010 :
Beli 400 lembar saham @Rp 70.000
Desember 2010 :
Pemabagian deviden, PT Wijaya Rp 2.500.000

31 Desember 2010 :
Laba usaha
PT Dani Rp 7.500.000
PT Wijaya Rp 5.000.000

1 Juli 2011 :
-       Harga perolehan saham =
50 x Rp 70.000…..
-       Nilai buku saham =
50 x 75.000…..

Desember 2011 :
Pembagian deviden PT Wijaya Rp 2.500.000

31 Desember 2011: laba usaha :
-       PT Dani Rp 8.750.000
-       PT Wijaya Rp 5.000.000
Saldo per 31 Desember 2011

-


28.000.000


-
28.000.000


-
-
28.000.000


  (3.500.000)

-
24.500.000


-
24.500.000

-
-
24.500.000

36.250.000


-


  2.000.000
38.250.000


  7.500.000
-
45.750.000


    500.000

-
46.250.000


  1.750.000
48.000.000

  8.750.000
-
56.750.000

·         Metode harga perolehan
Apabila metode harga perolehan dipakai maka perubahan yang terjadi pada saldo rekening investasi saham hanya terbatas pada pengurangan sebesar harga perolehan dari 50 lembar saham yang dijual pada tanggal 1 juli 2011, yaitu sebesar Rp 3.500.000 (50 x Rp 70.000). penjualan saham-saham PT wijaya ini mengakibatkan terjadinya laba (penjualan saham) sebesar Rp 500.000 yaitu selisih antara harga penjualan sebesar Rp 4.000.000 (50 x 80.000) dikurangi dengan harga perolehannya sebesar Rp 3.500.000. transaksi ini oleh PT Dani dicatat dalam buku jurnal sebagai berikut.
Kas (piutang)                                                               4.000.000
               Investasi saham-saham, PT Wijaya                              3.500.000
               Laba penjualan saham, PT Wijaya                                   500.000
Sedang terhadap deviden yang dibagikan oleh PT Wijaya mempunyai pengaruh terhadap saldo laba yang ditahan, PT Dani sesuai dengan deviden yang diterima pada saat deviden dibagikan.
Dalam hal ini sebesar Rp 2.000.000 (80% x Rp 2.500.000) pada bulan Desember 2010 dan sebesar Rp 1.750.000 (70% x 2.500.000) pada bulan desember 2011. Apabila pada tanggal 31 Desember 2011 disusun neraca konsolidasi, maka eliminasi terhadap modal saham PT Wijaya didasarkan pada besarnya pemilikan saham pada tanggal neraca (dalam hal ini 70%). Sedang eliminasi terhadap saldo laba yang ditahan dilakukan sesuai dengan pemilikan saham pada tanggal neraca dan atas dasar saldo pada saat terjadi pemilikan saham-saham (dalam hal ini pada tanggal 1 Januari 2010). Bagian atas kenaikan saldo laba yang ditahan pada PT Wijaya selama pemilikan dihitung sesuai dengan hak pemilikan terakhir (pada tanggal neraca), yaitu sebesar Rp 3.500.000 (70% x (17.500.000 – 12.500.000). Meskipun ada perubahan terhadap hak pemilikan relatif saham-saham perusahaan anak, yaitu selama satu setengah tahun pertama (1 Januari 2010 sampai dengna 1 Juli 2011) PT Dani mempunyai hak pemilikan 80% dan setengah tahun berikutnya (1 Juli 2011 sampai dengan 31 Desember 2011) mempunyai hak pemilikan sebesar 70% dari jumlah saham yang beredar. Bagian atas kenaikan saldo laba yang ditahan untuk 10% hak pemilikan selama satu setengah tahun (1 Januari 2010 sampai dengan 1 Juli 2011) telah direalisasikan sebagai laba penjualan atas saham-saham yang bersangkutan pada tanggal 1 Juli 2011. Laba penjualan saham tersebut merupakan gabungan dari (bagian atas) kenaikan saldo laba yang ditahan selama pemilikan dan laba (rugi) yang disebabkan oleh perubahan kurs saham yang bersangkutan. Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011, apabila metode harga perolehan dipakai akan tampak sebagai berikut.
PT Dani dan perusahaan anaknya (PT Wijaya)
Dafta Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 2011
Metode Harga Perolehan
Rekening-rekening Neraca
PT Dani
PT Wijaya
Eliminasi
Neraca Konsolidasi
D
K
D
K
Debit:
Investasi saham-saham PT Wijaya
Eliminasi 70% modal saham
Eliminasi 70% saldo laba yg ditahan, 1-1-2010
Selisih lebih harga perolehan diatas nilai buku
Aktiva lain-lain


Kredit:
Macam-macam hutang
Modal saham, PT Dani
Laba yg ditahan, PT Dani
Modal saham PT Wijaya
Eliminasi 70%
Hak pem saham   minoritas 30%
Laba yg ditahan, PT Wijaya
Eliminasi 70%, sperti diatas
hak pem saham   minoritas 30%
Kenaikan saldo laba yg ditahan untuk PT Dani (70% x (17.500.000-12.500.000))


24.500.000
-

-

-
75.500.000
100.000.000


18.250.000
25.000.000
56.750.000
-
-
-
-
-
-


-


-
-

-

-
50.000.000
50.000.000


7.500.000
-
-
25.000.000
-
-
 17.500.000
-
-


-


-
-

-

-
-



-
-
-
-
17.500.000
-
-
8.750.000
-


-


-
17.500.000

8.750.000

-
-



-
-
-
-
-
-
-
-
-


-


-
-

-

-
125.500.000



-
-
-
-
-
-
-
-
-


-


-
-

-

1.750.000
-



25.750.000
25.000.000
56.250.000
-
-
7.500.000
-
-
5.250.000


3.500.000
100.000.000
50.000.000
26.250.000
26.250.000
125.500.000
125.500.000

1.2.3.   Perlakuan akuntansi untuk emisi saham dan penarikan   kembali saham-saham perusahaan anak yang mempengaruhi hak pemilikan perusahaan induk.
Hak pemilikan saham oleh perusahaan induk pada perusahaan anak bisa berubah-ubah, tidak saja di sebabkan oleh transaksi pembelian dan penjualan saham-saham yang bersangkutan oleh perusahaan induk melainkan juga transaksi modal ( saham ) yang terjadi pada perusahaan anak sendiri.
Transaksi-transaksi modal (saham) pada perusahaan anak akan mempengaruhi secara tidak langsung pada bagian pemilikan perusahaan induk. Pengeluaran saham-saham baru (emisi saham) oleh perusahaan anak misalnya, akan mengakibatkan berkurangnya hak-hak pemilikan perusahaan induk, apabila atas emisi saham tersebut perusahaan induk tidak berhasil memperoleh/memiliki saham-saham yang baru tersebut sama dengan prosentase pemilikannya semula.
Dilain pihak penarikan kembali (pelunasan) sebagian modal saham oleh perusahaan anak pada pemegang saham minoritas akan berakibat kenaikan terhadap prosentase pemilikan saham bagi perusahaan induk. Perubahan hak-hak pemilikan yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada struktur permodalan perusahaan anak, memerlukan perhatian dan analisa khusus dalam rangka penyusunan neraca konsolidasi. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih riil mengenai masalah ini, berikut akan diberikan contoh sebagai berikut.
Contoh soal :
PT Citra membeli 450 lembar saham-saham PT Borneo pada tanggal 1 Januari 2010, dengan harga @ Rp 60.000 per lembar.
Berikut ini struktur permodalan dari masing-masing perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009, beserta perubahan-perubahan yang telah terjadi selama 2 tahun berturut-turut :
Keterangan
PT Citra
PT Borneo
Modal saham, 500 lembar nominal @Rp 50.000/lembar
Laba yg ditahan, 31 Desember 2009
Laba usaha, tahun 2010
Pembagian deviden, desember 2011
Laba usaha, tahun 2011

Rp 25.000.000
Rp 37.500.000
Rp 10.000.000
Rp  5.000.000
Rp 11.250.000

Rp 25.000.000
Rp   2.250.000
Rp   3.750.000
Rp   3.750.000
Rp   5.000.000

Pada tanggal 1 januari 2011 PT Borneo menjual saham baru sebanyak 100 lembar dengan harga @ Rp 75.000. dengan adanya penjualan 100 lembar saham baru oleh PT Borneo tersebut pada tanggal 1 Januari 2011, maka hak pemilikan saham-saham PT Citra yang dalam tahun 2010 sebesar 90%(450/500 x 100%) akan turun menjadi sebesar 75% (450/600 x 100%) dalam tahun, 2011. Oleh PT Borneo transaksi penjualan 100 lembar saham tersebut dicatat sebagai berikut:
Kas (piutang pemegang saham)               Rp 7.500.000
          Modal saham                                                        Rp 5.500.000
          Agio saham                                                           Rp 2.500.000

Oleh sebab itu struktur permodalan PT Borneo pada tahun 2011, akan menjadi sebagai berikut:
Modal saham, 600 lembar nominal x Rp 50.000                 Rp 30.000.000
Agio saham                                                                          Rp  2.500.000
Laba yg ditahan                                                                   Rp  6.250.000
Adapun pengaruh perubahan struktur permodalan PT Borneo tersebut pada rekening investasi saham dan laba yang ditahan pada buku-buku PT Citra, akan tampak seperti pada tabel yang berikut ini :

Keterangan
Metode harga perolehan
Investasi saham
Laba yg ditahan
31 Desember 2009 :
Saldo
1 Januari 2010 :
Beli 450 lembar saham @Rp 60.000

31 Desember 2010 : Laba usaha
PT Citra Rp 10.000.000
PT Borneo Rp 3.750.000

1 Januari 2011 :
Penyesuaian atas hak pemilikan pada PT Borneo, sebagai akibat penjualan 100lbr saham baru

Desember 2011 : Pembagian deviden
PT Citra Rp 5.000.000
PT Borneo Rp 3.750.000


31 Desember 2011: laba usaha :
-       PT Citra Rp 11.250.000
-       PT Borneo Rp 5.000.000
Saldo per 31 Desember 2011

-


27.000.000
27.000.000

-
-
27.000.000



  -
27.000.000


-
-
27.000.000

-
-
27.000.000

37.500.000


-
37.500.000

10.000.000
-
47.500.000



-
47.500.000


(5.000.000)
  2.812.500
45.312.500

11.250.000
-
56.562.500

·         











Metode harga perolehan
                Apabila metode harga perolehan dipakai, maka perubahan struktur permodalan pada PT Borneo khususnya yang disebabkan oleh penjualan saham-saham baru (emisi saham) tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap harga perolehan saham-saham pada buku PT Citra. Oleh karenanya tidak ada pencatatan ataupun perlakuan khusus terhadap rekening investasi saham. Pengaruh adanya penjualan saham-saham baru terbatas hanya terhadap bagian atas deviden yang dibagikan oleh PT Borneo. Apabila dalam tahun 2010 misalnya, PT Borneo membagikan deviden, maka PT Citra akan memperoleh 90% dari seluruh deviden yang dibagi. Tetapi terhadap deviden yang dibagikan dalam tahun 2011, sesuai dengan hak pemilikannya sahamnya PT Citra akan menerima hanya sebesar 75% dari jumlah deviden yang dibagikan.
            Pada metode harga perolehan adanya penjualan saham-saham baru tersebut, akan mempengaruhi penyusunan neraca konsolidasi untuk akhir periode-periode setelah terjadinya penjualan saham-saham baru. Pada metode ini eliminasi terhadap hak-hak pemilikan saham tetap bertitik tolak dari posisi pada saat terjadinya pemilikan saham-saham yang bersangkutan.
            Dengan adanya penjualan saham-saham baru, kenaikan hak-hak para pemegang saham PT Borneo tidak saja disebabkan oleh adanya sagian laba yang belum dibagikan, melainkan juga adanya (kenaikan) agio saham. Oleh sebab itu kenaikan hak penyertaan bagi perusahaan induk harus pula diakui, tidak hanya sebesar laba yang belum dibagi akan tetapi juga terhadap kenaikan pada elemen-elemen hak para pemegang saham lainnya. Kenaikan hak penyertaan ini selain disebabkan adanya tambahan pemilikan saham (baru), pada metode harga perolehan harus dilaporkan di dalam neraca yang dikonsolidasi sebagai “kenaikan saldo laba yang ditahan untuk perusahaan Induk”. Dengan demikian jika pada tanggal 31 Desember 2011 disusun neraca konsolidasi, bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi menurut metode harga perolehan akan tampak sebagai berikut :
PT Citra dan perusahaan anaknya (PT Borneo)
Daftar Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 2011
Metode Harga Perolehan
Rekening-rekening Neraca
PT Citra
PT Borneo
Eliminasi
Neraca Konsolidasi
D
K
D
K
Debit:
Investasi saham-saham PT Borneo
Eliminasi 90% modal saham, 1 Jan 2010
Eliminasi 90% saldo laba yg ditahan 1 Jan 2010
Selisih lebih harga perolehan diatas nilai buku saham
Aktiva lain-lain


Kredit:
Macam-macam   hutang
Modal saham, PT Citra
Laba yg ditahan, PT Citra
Modal saham PT Borneo
Eliminasi 90%
Hak pem saham minoritas 25%
Agio modal saham
Hak pem. Saham minoritas 25%
Kenaikan saldo LYD, untuk PT Citra
Laba yg ditahan, PT Citra
Eliminasi 25%
Hak pem. Saham minoritas 25%
Kenaikan saldo LYD, untuk PT Citra


27.000.000

-

-

-
73.000.000
100.000.000


18.437.500
25.000.000
56.562.500
-
-
-
-
-

-
-
-
-

-


-

-

-

-
50.000.000
50.000.000


10.000.000
-
-
30.000.000
-
-
2.500.000
-

-
7.500.000
-
-

-


-

-

-

-
-




-
-
-
22.500.000
-
-
-

-
-
2.250.000
-

-


-

22.500.000

2.250.000

-
-




-
-
-
-
-
-
-

-
-
-
-

-


-

-

-

    2.250.000
123.000.000



-
-
-
-
-
-
-
-

-
-
-
-

-


-

-

-

-
-



28.437.500
25.000.000
56.562.500
-
-
7.500.000
-
625.000

1.875.000
-
-
1.875.000

3.375.000
100.000.000
50.000.000
24.750.000
24.750.000
125.250.000
125.250.000

1.2.4. Perlakuan akuntansi transaksi lainnya yang mempengaruhi         perubahan hak pemilikan.
                Transaksi-transaksi saham yang ditarik dari peredaran (treasury stock) pada perusahaan anak.
            Perusahaan menarik kembali dari peredaran terhadap modal sahamnya, akan tetapi tidak dimaksudkan sebagai pelunasan melainkan untuk dijual kembali.  Saham-saham yang ditarik dari peredaran biasanya dicatat sesuai dengan harga perolehannya (harga belinya). Apabila perusahaan induk membeli sebagian besar saham-saham perusahaan anak, dan ada sebagian saham perusahaan anak yang ditarik dari peredaran, maka hak pemilikan perusahaan induk dihitung berdasar atas jumlah saham yang beredar.
            Didalam neraca (konsolidasi) saham yang ditarik dari peredaran dianggap sebagai modal saham yang dilunasi, sehingga sebesar harga perolehannya harus dikurangkan dari saldo hak-hak para pemegang saham. Pengurangan dari saldo hak-hak para pemegang saham harus memperhatikan harga(kurs) pada saat mula-mula saham itu dikeluarkan.
            Ini diperlukan agar integritas dari hak-hak para pemegang saham dapat dipertahankan. Apabila penarikan kembali modal saham yang beredar dianggap sebagai pelunasan, maka selisih lebih harga pelunasan diatas nilai nominal (nilai yang ditetapkan) dan agio saham harus dikurangkan dari saldo laba. Yang ditahan seakan-akan sebagai deviden likuidasi sebaliknya apabila harga pelunasan dibawah nilai nominal(nilai yang ditetapkan)  dan agio sahamnya, maka diperlukan untuk menghapuskan seluruh jumlah agio saham dan memindahkan sebesar selisihnya pada rekening (elemen) hak hak para pemegang saham yang lain sebagai modal yang disetor berasal dari pelunasan kembali modal saham.
Contoh soal :
PT Karya bakti membeli 400 lembar saham-saham PT Karya sakti, pada tanggal 1 Januari 2011 dengan harga @ Rp 75.000 per lembar. Berikut ini posisi hak-hak para pemegang saham dari kedua perusahaan tersebut pada tanggal 1 Januari 2011



Keterangan
PT Karya Bakti
PT Karya Sakti
Modal saham, 500 lbr nominal @ Rp 50.000
Agio saham
Laba yg ditahan
Jumlah
Dikurangi:
Saham ditarik dari peredaran, 50lbr
Jumlah hak-hak pemegang saham

Rp 25.000.000
-
Rp 20.000.000
Rp 45.000.000

-
45.000.000

Rp 25.000.000
Rp   2.500.000
Rp   7.000.000
Rp 34.500.000

(Rp 3.000.000)
Rp 31.500.000

Beberapa perubahan yang telah terjadi terhadap hak-hak para pemegang saham selama dua tahun berturut-turut dari kedua perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
Keterangan
PT Karya bakti
PT Karya sakti
Bulan Desember 2011 : pembagian deviden
Laba usaha, tahun buku 2011
1 Januari 2012, penjualan kembali saham yg ditarik sebanyak 50 lembar @Rp 97.500.000 per lembar
Bulan desember 2012, pembagian deviden
Laba usaha, tahun buku 2012
Rp  5.000.000
Rp.  6.250.000


-
Rp  5.000.000
Rp 8.750.000
Rp  2.250.000
Rp  3.375.000


Rp  4.875.000
Rp  2.500.000
Rp  6.875.000

Apabila setelah terjadi transaksi pembelian 400 lembar saham-saham PT karya sakti pada tanggal 1 Januari 2011, disusun neraca konsolidasi, maka harus ditentukan terlebih dahulu komposisi hak-hak para pemegang saham PT Karya Sakti tersebut dengan cara mengurangkan harga perolehan saham yang ditarik dari peredaran itu dari masing-masing elemen hak-hak pemegang saham sebagai berikut:
Keterangan
Modal saham
Agio saham
Laba yg ditahan
jumlah
Saldo sebelum dikurangi saham yg ditarik dari peredaran (500 lembar saham)…
Dikurangi, saham yg ditarik   dari peredaran, 50 lembar…
Jumlah hak para pemegang saham setelah dikurangi saham yang ditarik dari perdaran (450 lembar saham)….


25.000.000

(2.500.000)



22.500.000


2.500.000

(250.000)



2.250.000


7.000.000

(250.000)



6.750.000


34.500.000

(3.000.000)



31.500.000

Terhadap hak-hak pemilikan perusahaan induk di dalam neraca yang dikonsolidasi dilakukan dengan jurnal sebagai berikut:
Modal saham PT Karya Sakti                                           Rp 20.000.000
Agio saham                                                                       Rp   2.000.000
L yg ditahan                                                                      Rp   6.000.000
Selisih lebih harga perolehan diatas nilai buku saham Rp   2.000.000
Investasi saham-saham, PT Karya Sakti                          Rp 30.000.000

Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut



PT Karya Bakti dan perusahaan anaknya (PT Karya Sakti)
Daftar Neraca Konsolidasi
Per 1 Desember 2011

Rekening-rekening Neraca
PT KB
PT KS
Eliminasi
Neraca Konsolidasi
D
K
D
K
Debit:
Investasi saham-saham PT Karya Sakti
Eliminasi modal saham
Eliminasi agio saham
Eliminasi laba yg ditahan
Selisih lebih harga perolehan diatas nilai buku saham
Aktiva lain-lain


Kredit:
Macam-macam   hutang
Modal saham, PT KB
Laba yg ditahan, PT KB
Modal saham PT KS
Eliminasi seperti diatas
Hak pem saham minoritas
Agio saham PT KS
Eliminasi seperti diatas
Hak pem saham minoritas
Laba yg ditahan, PT KS
Eliminasi seperti diatas
hak pem saham minoritas


30.000.000
-
-
-

-
70.000.000
100.000.000


55.000.000
25.000.000
20.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-


-
-
-
-

-
50.000.000
50.000.000


18.500.000
-
-
22.500.000
-
-
2.250.000
-
-
6.750.000
-
-


-
-
-
-

-
-



-
-
-
-
20.000.000
-
-
2.000.000
-
-
6.000.000
-


-
20.000.000
  2.000.000
  6.000.000

-
-



-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


-
-

-

2.000.000
120.000.000



-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


-
-

-

-
-



73.500.000
25.000.000
20.000.000
-
-
2.500.000
-
-
250.000
-
-
750.000
100.000.000
50.000.000
28.000.000
28.000.000
122.000.000
122.000.000




0 komentar:

Posting Komentar

 

Rahmah Fajriyah Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea