1.1 Pengertian dan pengaruh adanya
perubahan hak kepemilikan
Penggabungan usaha
merupakan usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih
perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi.
Faktor-faktor yang
harus diperhitungkan di dalam memilih dasar yang akan dipakai untuk menentukan
besarnya kontribusi dari masing-masing perusahaan yang mengadakan penggabungan
usaha, adalah :
· Penggabungan
perusahaan dengan mengeluarkan satu jenis modal saham
· Penggabungan
perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham.
Kepemilikan
perusahaan induk atau investor pada perusahaan anak/investasi mungkin berubah
sebagai akibat perusahaan anak menjual saham tambahan atau perusahaan anak
menjual saham miliknya sendiri. Pengaruh aktivitas-aktivitas tersebut pada
perusahaan induk/investor tergantung pada harga saat saham tambahan tersebut
dijual atau saham diperoleh kembali dibeli, dan pada apakah perusahaan induk
dilibatkan secara langsung dalam transaksi-transaksi dengan perusahaan anak.
Perubahan dalam saldo
rekening investasi saham-saham perusahaan anak dalam hal ini tidak disebabkan
oleh perubahan nilai investasi seperti halnya pada metode equity.Tetapi
perubahan itu disebabkan oleh bertambah atau berkurangnya jumlah relative pemilikan
saham dari jumlah saham- saham perusahaan anak.perubahan- perubahan semacam ini
tidak saja disebabkan oleh pemilikan saham perusahaan anak yang dilakukan
secara bertahap, akan tetapi banyak hal- hal lain yang mengakibatkan perubahan
yang serupa.
1.2 Beberapa hal yang menyebabkan
perubahan hak pemilikan dan pengaruh nya terhadap neraca konsolidasi
Ada beberapa hal yang mengakibatkan perubahan-perubahan hak
pemilikan dan pengaruhnya terhadap penyususnan neraca konsolidasi, antara lain:
1. pembelian
saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh
sejak saat pembelian saham pada tahap pertama.
2. pembelian
saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh
baru stelah beberapa tahap pembelian saham
3. Pembelian dan
penjualan kembali sebagian dari saham-saham perusahaan anak yang dimiliki
perusahaan induk
4. Emisi saham
dan atau penarikan kembali saham-saham perusahaan anak yang mempengaruhi
hak-hak pemilikan perusahaan induk
5. transaksi-transaksi
saham yang ditarik dari peredaran (Treasury Stock) pada perusahaan anak.
1.2.1. Perlakuan akuntansi
untuk pembelian saham perusahaan anak yang dilakukan
beberapa kali.
Sangat dimungkinkan bahwa suatu perusahaan yang telah mempunyai
hak control pada perusahaan lain terus menambah hak pemilikannya dengan cara
membeli saham-saham perusahaan lain tersebut dari para pemegang saham lainnya.
Apabila hal ini terjadi, maka mengakibatkan tidak saja perubahan di dalam saldo
rekening investasi saham, melainkan juga perubahan terhadap rekening laba yang
ditahan (LYD) pada buku-buku perusahaan induk.
Namun demikian sampai seberapa jauh
perubahan-perubahan yang harus diakui sangat dipengaruhi oleh pencatatan yang
dipakai terhadap investasi saham-saham perusahaan anak. Untuk lebih jelasnya
berikut ini akan diberikan contoh sebagai berikut :
Contoh Soal :
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011
PT Citra memiliki sebanyak 400 lembar saham-saham PT Borneo, dengan
perincian sebagai berikut :
Pada tanggal 1 Januari 2010, dibeli
sebanyak 375 lembar @Rp 60.000 per lembar dan pada tanggal 1 Juli 2011, dibeli
sebanyak 25 lembar @Rp 75.000 perlembar.
Sedang modal saham masing-masing
perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 terdiri dari 500 lembar
nominal @Rp 50.000 per lembar. Berikut ini data tentang saldo laba yang
ditahan, laba (rugi) usaha serta deviden yang dibagikan sejak awal tahun 2010
sampai akhir tahun 2011 dari kedua perusahaan tersebut :
Perubahan-perubahan laba yang ditahan
|
PT Citra
|
PT Borneo
|
Laba yang ditahan, per 31 Desember 2009
Laba usaha, tahun 2010
Pembagian deviden, bulan Desember 2011
Laba usaha, tahun 2011
|
Rp 15.000.000
Rp 3.750.000
Rp 2.500.000
Rp 6.250.000
|
Rp 3.750.000
Rp 5.000.000
Rp 1.250.000
Rp 5.000.000
|
Pengaruh bertambahnya pemilikan saham
dari semula 75% dari jumlah saham yang beredar menjadi 80% pada tanggal 1 juli
2011 dan perubahan–perubahan yang terjadi pada hak-hak para pemegang saham pada
PT Borneo sejak pemilikan saham-sahamnya oleh PT Citra, terhadap saldo rekening
Investasi Saham dari laba yang ditahan pada buku-buku PT Citra akan nampak
seperti pada tabel yang berikut:
Keterangan
|
Metode harga perolehan
|
|
Investasi saham
|
Laba yang ditahan
|
|
31 Des 2009 : saldo…
1 Jan 2010 : beli 375 saham @Rp
60.000
|
-
22.500.000
|
15.000.000
-
|
|
31 Des 2010 : Laba usaha
- PT
Citra, Rp 3.750.000
- PT
Borneo Rp. 5.000.000
|
22.500.000
-
-
|
15.000.000
3.750.000
-
|
|
1 Juli 2011 : beli 25 lembar saham
@Rp.75.000
|
22.500.000
1.875.000
|
18.750.000
-
|
|
Des 2011 : pembagian deviden :
- PT
Citra Rp 2.500.000
- PT
Borneo Rp. 1.250.000
|
24.375.000
-
-
|
18.750.000
(2.500.000)
1.000.000
|
|
31 Des 2011 : laba usaha :
- PT
Citra Rp 6.250.000
- PT
Borneo Rp 5.000.000
|
24.375.000
-
-
|
17.250.000
6.250.000
-
|
|
31 Desember 2011, saldo
|
24.375.000
|
23.500.000
|
|
· Metode harga perolehan (cost method)
Apabila metode harga perolehan dipakai
pengaruh perubahan pemilikan saham tersebut di dalam pencatatan pada buku-buku
PT Citra (perusahaan induk), adalah berupa kenaikan saldo rekening investasi
sebesar harga perolehan 25 lembar pada tanggal 1 Juli 2011 dan hak atas deviden
yang dibagikan oleh PT Borneo pada bulan Desember 2011. Akan tetapi apabila
pada tanggal 31 Desember 2011 disusun neraca konsolidasi, maka eliminasi
terhadap modal saham PT Borneo dilakukan sesuai dengan hak pemilikan saham pada
tanggal tersebut. Sedang eliminasi saldo laba yang ditahan, masing-masing
dipakai titik tolak dari saldo pada tanggal 1 Juli 2011 jika tidak diketahui
secara pasti besarnya laba usaha untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni
dipakai pendekatan rata-rata per tahun sebagai:
Laba yang ditahan, 1 Januari
2011 8.750.000
Ditambah :
Laba usaha, rata-rata per bulan-tahun 2011 :
(6/12 x
Rp5.000.000) 2.500.000
Laba yang ditahan, 1 Juli 2011
11.250.000
Didalam
neraca yang dikonsolidasi harus diakui adanya bagian kenaikan saldo laba yang
ditahan pada perusahaan anak. Oleh karena telah terjadi perubahan hak pemilikan
saham, maka hal ini juga mempengaruhi cara-cara menentukan bagian atas kenaikan
saldo laba yang ditahan tersebut. Penentuan bagian atas kenaikan laba yang
ditahan itu harus memperhatikan jumlah relative pemilikan saham dalam periode
akuntasi yang bersangkutan.
Dengan
bertitik tolak pada ketentuan tersebut “kenaikan saldo laba yang ditahan, untuk
PT Citra (perusahaan induk)” di dalam neraca konsolidasi yang disusun pada
tanggal 31 desembe 2011, dihitung sebagai berikut :
Saldo laba yang ditahan (PT Borneo, 1
juli
2011) 11.250.000
Saldo, pada tanggal 1 Jan 2010 (pada
saat pembelian saham tahap pertama) 3.750.000
Kenaikan, periode 1 Jan 2010 – 1 Juli
2011 7.500.000
Hak pemilikan saham dlm periode 1 Jan
2010 – 1 Juli
2011 75%
Kenaikan saldo laba yang ditahan untuk
PT Citra sejak 1 Jan 2010-1 Juli
2011 5.625.000
Saldo laba ditahan,
31-12-2011 12.500.000
Saldo pada tanggal 1 Juli
2011 11.250.000
Kenaikan periode 1/7 sampai dengan
31/12/2011 1.250.000
Hak pemilikan saham, periode 1 juli –
31 Des
2011 80%
Kenaikan saldo laba yg ditahan, untuk
PT Citra periode 1 Juli – 31 des
2011 1.000.000
Jumlah kenaikan saldo laba yg ditahan,
untuk PT Citra sejak 1 Jan 2010-31 Jul
2011 6.625.000
Adapun bentuk, daftar lajur penyusunan
neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011, menurut metode harga
perolehan Nampak sebagai berikut :
PT Citra dan
Perusahaan Anaknya (PT Borneo)
Daftar lajur
penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 2011
Metode harga
perolehan
Rekening-rekening neraca
|
PT Citra
|
PT Borneo
|
Eliminasi
|
Neraca konsolidasi
|
D
|
K
|
D
|
K
|
Debit :
Investasi saham-saham, PT Borneo…
Eliminasi 80% modal saham…..
Eliminasi 75% saldo laba yang
ditahan, 1/1/10 sebesar Rp 3.750.000….
Eliminasi 5% saldo laba yang ditahan,
1/7/11 sebesar Rp 11.250.000…
Selisih lebih harga perolehan diatas
nilai buku saham………..
Macam-macam aktiva
Kredit:
Macam-macam hutang….
Modal saham, PT Citra….
Laba yang ditahan, PT Citra..
Modal saham, PT Borneo….
Eliminasi 80%....
Hak pem.saham minoritas 20%.
Laba yang ditahan, PT Borneo.
Eliminasi 80% seperti diatas..
Hak pem. Saham minoritas 20%
Kenaikan saldo laba yang ditahan
untuk perusahaan induk……
|
24.375.000
-
-
-
-
50.625.000
75.000.000
26.500.000
25.000.000
23.500.000
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
50.000.000
50.000.000
17.500.000
-
-
25.000.000
-
-
12.500.000
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20.000.000
-
-
3.375.000
-
-
|
-
20.000.000
2.812.500
562.500
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
1.000.000
100.625.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
39.000.000
25.000.000
23.500.000
-
-
5.000.000
-
-
2.500.000
6.625.000
|
|
75.000.000
|
50.000.000
|
23.375.000
|
23.375.000
|
101.625.000
|
101.625.000
|
1.2.2. Perlakuan akuntansi untuk
pembelian dan penjualan kembali sebagian
dari saham perusahaan anak, yang dimiliki oleh perusahaan
induk.
Meskipun tujuan pemilikan saham-saham pada perusahaan anak tidak
untuk diperjualbelikan, akan tetapi dalam keadaan tertentu perusahaan induk
dapat menjual kembali sebagian dari saham-saham perusahaan anak yang telah
dimilikinya. Apabila hal ini terjadi, berarti akan mengurangi tidak saja hak
pemilikannya pada perusahaan anak melainkan juga nilai investasinya. Pengaruh
berkurangnya hak pemilikan dapat segera ditentukan dengan mudah karena
berhubungan dengan jumlah lembar saham-sahamnya, sehingga tidak menimbulkan
banyak masalah didalam penyusunan neraca konsolidasi selanjutnya, setelah
terjadinya penjualan saham-saham tersebut.
Akan tetapi tidak demikian halnya dengan
berkurangnya nilai investasi, khususnya apabila saham-saham perusahaan anak itu
semula diperoleh melalui beberapa tahap pembelian dan dengan harga (perolehan)
yang berbeda-beda.
Contoh soal :
PT Dani memiliki 400 lembar saham-saham
PT wijaya, yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2010 dengan harga @ Rp 70.000 per
lembar. Berhubung sesuatu hal pada tanggal 1 Juli 2011, 50 lembar saham
diantaranya dijual kembali dengan harga @Rp 80.000. pada waktu itu
masing-masing perusahaan mempunyai modal saham yang beredar sebanyak 500
lembar, dengan nilai nominal @Rp 500.000 per lembar. Berikut ini data mengenai
saldo laba yang ditahan pada tanggal 31 Desember 2009, laba (rugi) usaha dan
pembagian deviden selama 2 tahun berturut-turut dari masing-masing perusahaan.
Perubahan laba yg ditahan
|
PT Dani
|
PT Wijaya
|
Laba yg ditahan, 31 Desember 2009
Pembagian deviden tahun 2010
Laba usaha tahun 2010
Pembagian deviden tahun 2011
Laba usaha tahun 2011
|
Rp 36.250.000
-
Rp 7.500.000
-
Rp 8.750.000
|
Rp 12.500.000
Rp 2.500.000
Rp 5.000.000
Rp 2.500.000
Rp 5.000.000
|
Dengan adanya perubahan-perubahan yang
terjadi pada saldo laba yang ditahan dan penjualan 50 lembar saham PT Wijaya
oleh PT Dani pada tanggal 1 Juli 2011 tersebut, akan mempengaruhi saldo
rekening investasi saham dan saldo laba yang ditahan pada buku-buku PT Dani
sejak terjadinya pemilikan saham sampai dengan akhir tahun buku 2011, seperti
diikhtisarkan pada tabel berikut :
Keterangan
|
Metode harga perolehan
|
Investasi
saham
|
Laba
yg ditahan
|
31 Desember 2009 :
Saldo
1 Januari 2010 :
Beli 400 lembar saham @Rp 70.000
Desember 2010 :
Pemabagian deviden, PT Wijaya Rp
2.500.000
31 Desember 2010 :
Laba usaha
PT Dani Rp 7.500.000
PT Wijaya Rp 5.000.000
1 Juli 2011 :
- Harga
perolehan saham =
50 x Rp 70.000…..
- Nilai
buku saham =
50 x 75.000…..
Desember 2011 :
Pembagian deviden PT Wijaya Rp
2.500.000
31 Desember 2011: laba usaha :
- PT
Dani Rp 8.750.000
- PT
Wijaya Rp 5.000.000
Saldo per 31 Desember 2011
|
-
28.000.000
-
28.000.000
-
-
28.000.000
(3.500.000)
-
24.500.000
-
24.500.000
-
-
24.500.000
|
36.250.000
-
2.000.000
38.250.000
7.500.000
-
45.750.000
500.000
-
46.250.000
1.750.000
48.000.000
8.750.000
-
56.750.000
|
· Metode harga perolehan
Apabila metode harga perolehan dipakai
maka perubahan yang terjadi pada saldo rekening investasi saham hanya terbatas
pada pengurangan sebesar harga perolehan dari 50 lembar saham yang dijual pada
tanggal 1 juli 2011, yaitu sebesar Rp 3.500.000 (50 x Rp 70.000). penjualan
saham-saham PT wijaya ini mengakibatkan terjadinya laba (penjualan saham)
sebesar Rp 500.000 yaitu selisih antara harga penjualan sebesar Rp 4.000.000
(50 x 80.000) dikurangi dengan harga perolehannya sebesar Rp 3.500.000.
transaksi ini oleh PT Dani dicatat dalam buku jurnal sebagai berikut.
Kas
(piutang) 4.000.000
Investasi
saham-saham, PT
Wijaya 3.500.000
Laba
penjualan saham, PT
Wijaya 500.000
Sedang terhadap deviden yang dibagikan
oleh PT Wijaya mempunyai pengaruh terhadap saldo laba yang ditahan, PT Dani
sesuai dengan deviden yang diterima pada saat deviden dibagikan.
Dalam hal ini sebesar Rp 2.000.000 (80%
x Rp 2.500.000) pada bulan Desember 2010 dan sebesar Rp 1.750.000 (70% x
2.500.000) pada bulan desember 2011. Apabila pada tanggal 31 Desember 2011
disusun neraca konsolidasi, maka eliminasi terhadap modal saham PT Wijaya
didasarkan pada besarnya pemilikan saham pada tanggal neraca (dalam hal ini
70%). Sedang eliminasi terhadap saldo laba yang ditahan dilakukan sesuai dengan
pemilikan saham pada tanggal neraca dan atas dasar saldo pada saat terjadi pemilikan
saham-saham (dalam hal ini pada tanggal 1 Januari 2010). Bagian atas kenaikan
saldo laba yang ditahan pada PT Wijaya selama pemilikan dihitung sesuai dengan
hak pemilikan terakhir (pada tanggal neraca), yaitu sebesar Rp 3.500.000 (70% x
(17.500.000 – 12.500.000). Meskipun ada perubahan terhadap hak pemilikan
relatif saham-saham perusahaan anak, yaitu selama satu setengah tahun pertama
(1 Januari 2010 sampai dengna 1 Juli 2011) PT Dani mempunyai hak pemilikan 80%
dan setengah tahun berikutnya (1 Juli 2011 sampai dengan 31 Desember 2011)
mempunyai hak pemilikan sebesar 70% dari jumlah saham yang beredar. Bagian atas
kenaikan saldo laba yang ditahan untuk 10% hak pemilikan selama satu setengah
tahun (1 Januari 2010 sampai dengan 1 Juli 2011) telah direalisasikan sebagai
laba penjualan atas saham-saham yang bersangkutan pada tanggal 1 Juli 2011.
Laba penjualan saham tersebut merupakan gabungan dari (bagian atas) kenaikan
saldo laba yang ditahan selama pemilikan dan laba (rugi) yang disebabkan oleh
perubahan kurs saham yang bersangkutan. Adapun bentuk daftar lajur penyusunan
neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011, apabila metode harga
perolehan dipakai akan tampak sebagai berikut.
PT Dani dan
perusahaan anaknya (PT Wijaya)
Dafta Neraca
Konsolidasi
Per 31 Desember 2011
Metode Harga
Perolehan
Rekening-rekening
Neraca
|
PT Dani
|
PT Wijaya
|
Eliminasi
|
Neraca Konsolidasi
|
D
|
K
|
D
|
K
|
Debit:
Investasi
saham-saham PT Wijaya
Eliminasi 70% modal
saham
Eliminasi 70% saldo
laba yg ditahan, 1-1-2010
Selisih lebih harga
perolehan diatas nilai buku
Aktiva lain-lain
Kredit:
Macam-macam hutang
Modal saham, PT
Dani
Laba yg ditahan, PT
Dani
Modal saham PT
Wijaya
Eliminasi 70%
Hak pem saham
minoritas 30%
Laba yg ditahan, PT
Wijaya
Eliminasi 70%,
sperti diatas
hak pem saham
minoritas 30%
Kenaikan saldo laba
yg ditahan untuk PT Dani (70% x (17.500.000-12.500.000))
|
24.500.000
-
-
-
75.500.000
100.000.000
18.250.000
25.000.000
56.750.000
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
50.000.000
50.000.000
7.500.000
-
-
25.000.000
-
-
17.500.000
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17.500.000
-
-
8.750.000
-
-
|
-
17.500.000
8.750.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
125.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
1.750.000
-
25.750.000
25.000.000
56.250.000
-
-
7.500.000
-
-
5.250.000
3.500.000
|
|
100.000.000
|
50.000.000
|
26.250.000
|
26.250.000
|
125.500.000
|
125.500.000
|
1.2.3. Perlakuan
akuntansi untuk emisi saham dan penarikan kembali saham-saham
perusahaan anak yang mempengaruhi hak
pemilikan perusahaan induk.
Hak pemilikan saham oleh perusahaan
induk pada perusahaan anak bisa berubah-ubah, tidak saja di sebabkan oleh
transaksi pembelian dan penjualan saham-saham yang bersangkutan oleh perusahaan
induk melainkan juga transaksi modal ( saham ) yang terjadi pada perusahaan
anak sendiri.
Transaksi-transaksi modal (saham) pada
perusahaan anak akan mempengaruhi secara tidak langsung pada bagian pemilikan
perusahaan induk. Pengeluaran saham-saham baru (emisi saham) oleh
perusahaan anak misalnya, akan mengakibatkan berkurangnya hak-hak pemilikan
perusahaan induk, apabila atas emisi saham tersebut perusahaan induk tidak
berhasil memperoleh/memiliki saham-saham yang baru tersebut sama dengan
prosentase pemilikannya semula.
Dilain pihak penarikan kembali
(pelunasan) sebagian modal saham oleh perusahaan anak pada pemegang saham
minoritas akan berakibat kenaikan terhadap prosentase pemilikan saham bagi
perusahaan induk. Perubahan hak-hak pemilikan yang disebabkan oleh terjadinya
perubahan pada struktur permodalan perusahaan anak, memerlukan perhatian dan
analisa khusus dalam rangka penyusunan neraca konsolidasi. Untuk mendapatkan
gambaran yang lebih riil mengenai masalah ini, berikut akan diberikan contoh
sebagai berikut.
Contoh soal :
PT Citra membeli 450 lembar saham-saham
PT Borneo pada tanggal 1 Januari 2010, dengan harga @ Rp 60.000 per lembar.
Berikut ini struktur permodalan dari
masing-masing perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009, beserta
perubahan-perubahan yang telah terjadi selama 2 tahun berturut-turut :
Keterangan
|
PT Citra
|
PT Borneo
|
Modal saham, 500 lembar nominal @Rp
50.000/lembar
Laba yg ditahan, 31 Desember 2009
Laba usaha, tahun 2010
Pembagian deviden, desember 2011
Laba usaha, tahun 2011
|
Rp 25.000.000
Rp 37.500.000
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
Rp 11.250.000
|
Rp 25.000.000
Rp 2.250.000
Rp 3.750.000
Rp 3.750.000
Rp 5.000.000
|
Pada tanggal 1 januari 2011 PT Borneo
menjual saham baru sebanyak 100 lembar dengan harga @ Rp 75.000. dengan adanya
penjualan 100 lembar saham baru oleh PT Borneo tersebut pada tanggal 1 Januari
2011, maka hak pemilikan saham-saham PT Citra yang dalam tahun 2010 sebesar
90%(450/500 x 100%) akan turun menjadi sebesar 75% (450/600 x 100%) dalam
tahun, 2011. Oleh PT Borneo transaksi penjualan 100 lembar saham tersebut
dicatat sebagai berikut:
Kas (piutang pemegang
saham) Rp
7.500.000
Modal
saham Rp
5.500.000
Agio
saham Rp
2.500.000
Oleh sebab itu struktur permodalan PT
Borneo pada tahun 2011, akan menjadi sebagai berikut:
Modal saham, 600 lembar nominal x Rp
50.000 Rp
30.000.000
Agio
saham Rp 2.500.000
Laba yg
ditahan Rp 6.250.000
Adapun pengaruh perubahan struktur
permodalan PT Borneo tersebut pada rekening investasi saham dan laba yang
ditahan pada buku-buku PT Citra, akan tampak seperti pada tabel yang berikut
ini :
Keterangan
|
Metode harga perolehan
|
Investasi
saham
|
Laba
yg ditahan
|
31 Desember 2009 :
Saldo
1 Januari 2010 :
Beli 450 lembar saham @Rp 60.000
31 Desember 2010 : Laba usaha
PT Citra Rp 10.000.000
PT Borneo Rp 3.750.000
1 Januari 2011 :
Penyesuaian atas hak pemilikan pada
PT Borneo, sebagai akibat penjualan 100lbr saham baru
Desember 2011 : Pembagian deviden
PT Citra Rp 5.000.000
PT Borneo Rp 3.750.000
31 Desember 2011: laba usaha :
- PT
Citra Rp 11.250.000
- PT
Borneo Rp 5.000.000
Saldo per 31 Desember 2011
|
-
27.000.000
27.000.000
-
-
27.000.000
-
27.000.000
-
-
27.000.000
-
-
27.000.000
|
37.500.000
-
37.500.000
10.000.000
-
47.500.000
-
47.500.000
(5.000.000)
2.812.500
45.312.500
11.250.000
-
56.562.500
|
·
Metode harga perolehan
Apabila metode harga perolehan dipakai, maka perubahan struktur
permodalan pada PT Borneo khususnya yang disebabkan oleh penjualan saham-saham
baru (emisi saham) tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap harga perolehan
saham-saham pada buku PT Citra. Oleh karenanya tidak ada pencatatan ataupun
perlakuan khusus terhadap rekening investasi saham. Pengaruh adanya penjualan
saham-saham baru terbatas hanya terhadap bagian atas deviden yang dibagikan
oleh PT Borneo. Apabila dalam tahun 2010 misalnya, PT Borneo membagikan
deviden, maka PT Citra akan memperoleh 90% dari seluruh deviden yang dibagi.
Tetapi terhadap deviden yang dibagikan dalam tahun 2011, sesuai dengan hak
pemilikannya sahamnya PT Citra akan menerima hanya sebesar 75% dari jumlah
deviden yang dibagikan.
Pada
metode harga perolehan adanya penjualan saham-saham baru tersebut, akan
mempengaruhi penyusunan neraca konsolidasi untuk akhir periode-periode setelah
terjadinya penjualan saham-saham baru. Pada metode ini eliminasi terhadap
hak-hak pemilikan saham tetap bertitik tolak dari posisi pada saat terjadinya
pemilikan saham-saham yang bersangkutan.
Dengan
adanya penjualan saham-saham baru, kenaikan hak-hak para pemegang saham PT
Borneo tidak saja disebabkan oleh adanya sagian laba yang belum dibagikan,
melainkan juga adanya (kenaikan) agio saham. Oleh sebab itu kenaikan hak
penyertaan bagi perusahaan induk harus pula diakui, tidak hanya sebesar laba
yang belum dibagi akan tetapi juga terhadap kenaikan pada elemen-elemen hak
para pemegang saham lainnya. Kenaikan hak penyertaan ini selain disebabkan
adanya tambahan pemilikan saham (baru), pada metode harga perolehan harus
dilaporkan di dalam neraca yang dikonsolidasi sebagai “kenaikan saldo laba yang
ditahan untuk perusahaan Induk”. Dengan demikian jika pada tanggal 31 Desember
2011 disusun neraca konsolidasi, bentuk daftar lajur penyusunan neraca
konsolidasi menurut metode harga perolehan akan tampak sebagai berikut :
PT Citra dan
perusahaan anaknya (PT Borneo)
Daftar Neraca
Konsolidasi
Per 31 Desember 2011
Metode Harga
Perolehan
Rekening-rekening Neraca
|
PT Citra
|
PT Borneo
|
Eliminasi
|
Neraca Konsolidasi
|
D
|
K
|
D
|
K
|
Debit:
Investasi saham-saham PT Borneo
Eliminasi 90% modal saham, 1 Jan 2010
Eliminasi 90% saldo laba yg ditahan 1
Jan 2010
Selisih lebih harga perolehan diatas
nilai buku saham
Aktiva lain-lain
Kredit:
Macam-macam hutang
Modal saham, PT Citra
Laba yg ditahan, PT Citra
Modal saham PT Borneo
Eliminasi 90%
Hak pem saham minoritas 25%
Agio modal saham
Hak pem. Saham minoritas 25%
Kenaikan saldo LYD, untuk PT Citra
Laba yg ditahan, PT Citra
Eliminasi 25%
Hak pem. Saham minoritas 25%
Kenaikan saldo LYD, untuk PT Citra
|
27.000.000
-
-
-
73.000.000
100.000.000
18.437.500
25.000.000
56.562.500
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
50.000.000
50.000.000
10.000.000
-
-
30.000.000
-
-
2.500.000
-
-
7.500.000
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
22.500.000
-
-
-
-
-
2.250.000
-
-
|
-
22.500.000
2.250.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
2.250.000
123.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
28.437.500
25.000.000
56.562.500
-
-
7.500.000
-
625.000
1.875.000
-
-
1.875.000
3.375.000
|
|
100.000.000
|
50.000.000
|
24.750.000
|
24.750.000
|
125.250.000
|
125.250.000
|
1.2.4. Perlakuan akuntansi transaksi
lainnya yang mempengaruhi perubahan
hak pemilikan.
Transaksi-transaksi saham yang ditarik dari peredaran (treasury
stock) pada perusahaan anak.
Perusahaan
menarik kembali dari peredaran terhadap modal sahamnya, akan tetapi tidak
dimaksudkan sebagai pelunasan melainkan untuk dijual kembali. Saham-saham
yang ditarik dari peredaran biasanya dicatat sesuai dengan harga perolehannya
(harga belinya). Apabila perusahaan induk membeli sebagian besar saham-saham
perusahaan anak, dan ada sebagian saham perusahaan anak yang ditarik dari
peredaran, maka hak pemilikan perusahaan induk dihitung berdasar atas jumlah
saham yang beredar.
Didalam
neraca (konsolidasi) saham yang ditarik dari peredaran dianggap sebagai modal
saham yang dilunasi, sehingga sebesar harga perolehannya harus dikurangkan dari
saldo hak-hak para pemegang saham. Pengurangan dari saldo hak-hak para pemegang
saham harus memperhatikan harga(kurs) pada saat mula-mula saham itu
dikeluarkan.
Ini
diperlukan agar integritas dari hak-hak para pemegang saham dapat dipertahankan.
Apabila penarikan kembali modal saham yang beredar dianggap sebagai pelunasan,
maka selisih lebih harga pelunasan diatas nilai nominal (nilai yang ditetapkan)
dan agio saham harus dikurangkan dari saldo laba. Yang ditahan seakan-akan
sebagai deviden likuidasi sebaliknya apabila harga pelunasan dibawah nilai
nominal(nilai yang ditetapkan) dan agio sahamnya, maka diperlukan
untuk menghapuskan seluruh jumlah agio saham dan memindahkan sebesar selisihnya
pada rekening (elemen) hak hak para pemegang saham yang lain sebagai modal yang
disetor berasal dari pelunasan kembali modal saham.
Contoh soal :
PT Karya bakti membeli 400 lembar
saham-saham PT Karya sakti, pada tanggal 1 Januari 2011 dengan harga @ Rp
75.000 per lembar. Berikut ini posisi hak-hak para pemegang saham dari kedua
perusahaan tersebut pada tanggal 1 Januari 2011
Keterangan
|
PT Karya Bakti
|
PT Karya Sakti
|
Modal saham, 500 lbr nominal @ Rp
50.000
Agio saham
Laba yg ditahan
Jumlah
Dikurangi:
Saham ditarik dari peredaran, 50lbr
Jumlah hak-hak pemegang saham
|
Rp 25.000.000
-
Rp 20.000.000
Rp 45.000.000
-
45.000.000
|
Rp 25.000.000
Rp 2.500.000
Rp 7.000.000
Rp 34.500.000
(Rp 3.000.000)
Rp 31.500.000
|
Beberapa perubahan yang telah terjadi
terhadap hak-hak para pemegang saham selama dua tahun berturut-turut dari kedua
perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
Keterangan
|
PT Karya bakti
|
PT Karya sakti
|
Bulan Desember 2011
: pembagian deviden
Laba usaha, tahun
buku 2011
1 Januari 2012,
penjualan kembali saham yg ditarik sebanyak 50 lembar @Rp 97.500.000 per
lembar
Bulan desember
2012, pembagian deviden
Laba usaha, tahun
buku 2012
|
Rp 5.000.000
Rp. 6.250.000
-
Rp 5.000.000
Rp 8.750.000
|
Rp 2.250.000
Rp 3.375.000
Rp 4.875.000
Rp 2.500.000
Rp 6.875.000
|
Apabila setelah terjadi transaksi
pembelian 400 lembar saham-saham PT karya sakti pada tanggal 1 Januari 2011,
disusun neraca konsolidasi, maka harus ditentukan terlebih dahulu komposisi
hak-hak para pemegang saham PT Karya Sakti tersebut dengan cara mengurangkan
harga perolehan saham yang ditarik dari peredaran itu dari masing-masing elemen
hak-hak pemegang saham sebagai berikut:
Keterangan
|
Modal saham
|
Agio saham
|
Laba yg ditahan
|
jumlah
|
Saldo sebelum dikurangi saham yg
ditarik dari peredaran (500 lembar saham)…
Dikurangi, saham yg ditarik dari
peredaran, 50 lembar…
Jumlah hak para pemegang saham
setelah dikurangi saham yang ditarik dari perdaran (450 lembar saham)….
|
25.000.000
(2.500.000)
22.500.000
|
2.500.000
(250.000)
2.250.000
|
7.000.000
(250.000)
6.750.000
|
34.500.000
(3.000.000)
31.500.000
|
Terhadap hak-hak pemilikan perusahaan
induk di dalam neraca yang dikonsolidasi dilakukan dengan jurnal sebagai
berikut:
Modal saham PT Karya
Sakti Rp
20.000.000
Agio
saham
Rp 2.000.000
L yg
ditahan Rp 6.000.000
Selisih lebih harga perolehan diatas
nilai buku saham Rp 2.000.000
Investasi saham-saham, PT Karya
Sakti Rp
30.000.000
Adapun bentuk daftar lajur penyusunan
neraca konsolidasi pada tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut
PT Karya Bakti dan
perusahaan anaknya (PT Karya Sakti)
Daftar Neraca
Konsolidasi
Per 1 Desember 2011
Rekening-rekening Neraca
|
PT KB
|
PT KS
|
Eliminasi
|
Neraca Konsolidasi
|
D
|
K
|
D
|
K
|
Debit:
Investasi saham-saham PT Karya Sakti
Eliminasi modal saham
Eliminasi agio saham
Eliminasi laba yg ditahan
Selisih lebih harga perolehan diatas
nilai buku saham
Aktiva lain-lain
Kredit:
Macam-macam hutang
Modal saham, PT KB
Laba yg ditahan, PT KB
Modal saham PT KS
Eliminasi seperti diatas
Hak pem saham minoritas
Agio saham PT KS
Eliminasi seperti diatas
Hak pem saham minoritas
Laba yg ditahan, PT KS
Eliminasi seperti diatas
hak pem saham minoritas
|
30.000.000
-
-
-
-
70.000.000
100.000.000
55.000.000
25.000.000
20.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
50.000.000
50.000.000
18.500.000
-
-
22.500.000
-
-
2.250.000
-
-
6.750.000
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20.000.000
-
-
2.000.000
-
-
6.000.000
-
|
-
20.000.000
2.000.000
6.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
2.000.000
120.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
73.500.000
25.000.000
20.000.000
-
-
2.500.000
-
-
250.000
-
-
750.000
|
|
100.000.000
|
50.000.000
|
28.000.000
|
28.000.000
|
122.000.000
|
122.000.000
|